Apa itu Matematika?



Secara Etimologi, matematika berasal dari bahasa latin “mathematica”, yang mulanya diambil dari bahasa yunani “mathematike” yang berarti relating to learning. Akar katanya adalah mathema, yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata “mathematike” ternyata berhubungan erat dengan kata “mathaenin” yang artinya belajar atau berpikir. Dalam bahasa lain istilah matematika dikatakan “mathematics” (Iinggris), “mathematik” (Jerman), dan “mathematick/wiskunde” (Belanda). Menurut Ela Tinggih (1975:5), matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperolehdengan bernalar. Dalam pengertian lain, matematika adalah hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980:148).

1. Matematika sebagai ratunya ilmu

Matematika sebagai ratunya ilmu (mathematics is queen of science) mengandung maksud bahwa keberadaan matematika tidak bergantung pada ilmu lain, matematika justru membantu perkembangan ilmu lain. Sebagai contoh beberapa konsep fisika dan kimia yang berhasil ditemukan dan dikembangkan ternyata melalui konsep kalkulus yakni persamaan differensial. Demikian pula penemuan dan perkembangan ilmu komputer yang saat inimaju sangat pesat tidak terlepas dari peranan matematika.

2. Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan terorganisasi

Matematika dibangun mulai dari konsep/unsure yag paling sederhana. Selanjutnya unsure-unsur tersebut saling berhubungan sehingga membentuk konsep atau pengertian yang lebih luas terstruktur dan terorganisasi.agar dapat dipahami, matematika dikembangkan melalui simbol-simbol, istilah dan definisi yang disepakati bersama.

3. Matematika sebagai ilmu yang menekankan pada penalaran


Matematika sebagai ilmu yang menekankan pada penalaran induktif dan penalaran deduktif. Matematika sebagai ilmu deduktif artinya proses pengerjaan matematika harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Meskipun demikian, untuk membantu pemikiran pada tahap awal seringkali diperlukan bantuan yakni contoh-contoh khusus seperti bangun-bangun geometri. Dalam mencari kebenaran matematika dan ilmu pengetahuan alam atau pengetahuan umum memiliki perbedaan. Dalam mencari kebenaran/dalil, matematika memulai dendan cara induktif kemudian dengan langkah-langkah tertentu dan rasional selanjutnya digeneralisasikan. Hasil generalisasi yang telah benar tersebut berlaku untuk semua keadaan, namun pembuktian inibelum dapat diterima apabila pembuktian ini tidak dibuktikan secara deduktif. Jadi teorema-teorema atau dalil dalam matematika belum dapat diterima kebenarannya sebelum dibuktikan secara deduktif.

Sumber: (http://gemarmatematika.blogdetik.com/2013/10/04/hakekat-matematika)

Previous
Next Post »